Sunday, March 3, 2013

Miriam Makeba: Legenda Musik Afrika Peraih Grammy Award di logo Google


Mungkin sebagian besar diantara kita tak banyak mengenal sosok di logo Google hari ini tanggal 04 Maret 2013. Afrika memiliki satu penyanyi yang punya reputasi mentereng di kancah internasional. Dia adalah Miriam Makeba, artis kelahiran 4 Maret 1932 atau tepat pada hari ini.


Lahir di Johannesburg, Afrika Selatan, dengan nama lengkap Zenzile Miriam Makeba, sudah banyak penderitaan yang diterima olehnya. Pada usia enam tahun, ia ditinggal untuk selamanya oleh sang ayah. Dua tahun kemudian, ibunya harus ditahan oleh pihak berwajib karena menjual bir lokal yang kerap disebut dengan Umqombothi.

Namun cobaan tersebut tak menutupi bakatnya dalam bernyanyi. Awal mula melesatnya karier Makeba adalah pada 1950 saat ia ikut dalam grup jazz Afrika bernama Manhattan Brothers. Namun keberadaannya disana tak bertahan lama karena kemudian ia mendirikan grup sendiri bernama The Skylarks. Pada 1956, Makeba menelurkan satu single berjudul Pata-Pata yang akhirnya membawa namanya terkenal di seluruh negeri.

Setelahnya, Miriam Makeba mulai merintis karier di luar negeri. Ia kemudian melakukan perjalanan ke London dan bertemu dengan Harry Belafonte, sosok yang membantu Makeba dalam mengembangkan kariernya hingga ke Amerika Serikat. Disana, mereka berdua sempat tampil di Madison Square Garden dalam acara ulang tahun Presiden USA saat itu, John F. Kennedy.

Pada 1963, Makeba menelurkan album keduanya yang ia beri judul, The World of Miriam Makeba. Tiga tahun berselang, ia dan Belafonte meraih penghargaan Grammy Award. Kemudian, Makeba semakin rajin menggarap lagu seperti The Click Song dan Malaika yang pada ujungnya menjadi hits yang terkenal di Negeri Paman Sam tersebut. Tahun 1967, Makeba pun mengenalkan lagu ciptaannya, Pata-Pata, ke USA dan mendapat respon yang sangat positif disana. Lagunya mendunia!

Media-media membandingkan suara emasnya dengan suara milik penyanyi sekaliber Ella Fitzgerald ataupun Frank Sinatra. Satu cerita unik tentang Miriam Makeba, ia tak pernah mau didandani secara berlebihan ketika hendak tampil dalam suatu acara. Keputusannya itu pula yang membuatnya kian dikenal karena “tampilan Afrikanya”.

Konflik yang terjadi di tanah kelahirannya membuat hati Makeba terketuk. Ia lantas memutuskan untuk kembali pada 10 Juni 1990. Bersama Dizzy Gillespie, Nina Simone, dan Masekela, keempatnya kemudian membuat album baru berjudul Eyes on Tomorrow.

Sayang, perjalanan hidup Makeba harus berakhir pada 2008 silam. Menghadiri sebuah acara konser untuk memberi dukungan pada Roberto Soviano di Italia, Makeba justru menemui ajal di acara tersebut. Setelah menyanyikan lagu Pata-Pata, Makeba terkena serangan jantung. Meski sempat dibawa ke klinik, namun Tuhan telah berkehendak untuk memanggil Makeba pulang.

Beragam acara penghormatan bagi Makeba lantas digelar dengan tajuk “Hommage a Miriam Makeba” pada 25 hingga 27 September 2009. Semuanya mengagumi sosok Makeba yang mendapat julukan “Mama Africa” berkat prestasinya mengangkat nama Afrika lewat lagu-lagu indah yang diiringi suara emasnya.

No comments:

Post a Comment